Kodim 1605-Belu Bersama FPPA Atambua Ambil Bagian Dalam Penanganan Permasalahan Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak
Malaka.libasmalaka.com-Forum peduli perempuan dan anak (FPPA) atambua timor propinsi Ntt yang di ketuai oleh Suster Sesilia S.Sps mengandeng Aparat TNI yakni KODIM 1605-Belu melakukan kegiatan pembangunan Gua Patung Bunda Maria dan Taman Doa. Letaknya di Kompleks Susteran SSpS Atambua, ibukota Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Jln Imakulata Kelurahan Tenukiik Kecamatan Kota Atambua kabupaten belu sebagai salah satu wujud
Keterlibatan langsung Kodim 1605-belu bersama FPPA atambua dalam upaya penanganan permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak (07/01/2020)
Forum peduli perempuan dan anak Atambua kabupaten belu Propinsi Ntt dalam pelaksanaan tugasnya terhadap kaum perempuan dan anak dengan Visi dan misi yang diembannya meliputi :
Visi :
Terwujudnya dunia damai tanpa kekerasan terhadap perempuan dan anak di di dimana hak dan martabat kaum perempuan dan anak diakui secara utuh sebagai citra Allah yang memiliki harkat martabak setara dengan laki-laki
Misi:
Misi lintas batas ( Lintas agama suku budaya negara ras dan sebagainya)
1. Memperjuangkan hak-hak kaum perempuan dan anak agar perempuan dan anak-anak bebas dari rasa takut terhadap ancaman kekerasan
2. Memberdayakan perempuan agar melepaskan diri dari segala macam bentuk kekerasan karena ketergantungannya pada laki-laki
3. Membangkitkan kesadaran kritis akan hak-hak kaum perempuan mulai dari dalam keluarga masyarakat dan negara
4. Membangun solidaritas bagi perjuangan hak perempuan di antara mereka yang peduli pada masalah-masalah kaum perempuan
5. Meningkatkan kualitas kehidupan kaum perempuan SDM perempuan baik daya Nalar maupun kecakapan hidup atau skill-nya
6. Memperjuangkan penegakan hukum yang berkeadilan gender lewat sistem peradilan Pidana terpadu
7. Memperjuangkan kebenaran keadilan dan perdamaian bagi orang yang tertindas patah semangat atau diperlakukan tidak adil dari pihak manapun
Adapun program dari forum peduli perempuan dan anak (FPPA) meliputi : Pendidikan Penyadaran, Pendampingan,Pemberdayaan perempuan,Pembentukan dan penguatan kelompok kelompok basis menjadi kelompok dukungan support atau group,Repatriasi dan Rekonsiliasi,Memberikan bantuan emergency pada saat-saat mendesak.
Gua dan Taman Doa ini dibangun Kodim 1605/Belu bersama-sama dengan Pengelola Forum Peduli Perempuan dan Anak (FPPA) Timor di bawah pimpinan Sr Sisilia yang sudah berjan sebulan yang lalu
Sebagai aparat komando kewilayahan,Kodim 1605-belu senantiasa mendukung kegiatan program dari komando atas seperti kegiatan karya bhakti dalam kebersamaan antara TNI dan masyarakat dengan semangat gotong royong guna mewujudkan kemanunggalan TNI dan rakyat.
Apa yang dilakukan oleh anggota bersama-sama dengan FPPA Timor menunjukkan adanya kedekatan TNI dengan rakyat.
“Kemanunggalan TNI dan rakyat semakin terlihat sebagai modal utama juang yang tangguh dalam mendukung dan memperkokoh tugas pokok TNI. Kemanunggalan TNI dengan rakyat pun tetap terjaga. Sebab, TNI adakah kita.
Ketua FPPA Atambua Suster Sesilia saat di temui media dikosi pengerjaan Gua dan taman berdoa di Kompleks (FPPA) mengatan,
“Proses pengerjaan Gua patung Bunda maria dan taman berdoa oleh Anggota Kodim 1605-belu saat ini sudah mencapai 50% dimana keterlibatan TNI di perbatasan itu tidak hanya menjaga keamanan persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia tetapi juga membantu masyarakat dalam berbagai permasalahan hidup yang termasuk dalam karya seni dengan membuat gua ini,”
“Gua tersebut nantikan merupakan satu kesatuan dengan kantor saya kantor forum peduli perempuan dan anak Atambua (FPPA) yang menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,”Tuturnya
Sr. Sisilia juga menjelaskan bahwa Korban korban yang datang sini kalau ada taman yang bagus agar bisa berdoa di sini kekuatan karena dia juga Mengalami berbagai penderitaan dalam hidupnya sehingga bisa mendapat kekuatan
“Korban Ini mendapat kekuatan secara spiritual moral dan juga kekuatan-kekuatan lainnya yang bersifat pelatihan-pelatihan kekuatan ekonomi untuk memberdayakan ekonomi yaitu supaya korban ini bisa akhirnya Mandiri dari berintegrasi kembali dengan masyarakat Seperti biasa Setelah mengalami kekerasan,”Papar Sisisilia
Sementara Serda Servasius selaku Ketua Tim dalam kegiatan pembuatan /Pembangunan Gua Dan Taman Doa di Lokasi FPPA saat diwawancarai media dilokasi kegiatan mengatakan,,
“Kami bersama teman-teman Anggota kodim 1605-belu dalam kegiatan pembuaran Gua ďan Taman berdoa yang berlokasi di Kompleks FPPA Atambua,Akan sekalu memberikan yang terbaik apa yang kami miliki,Skill keahlian dan seni akan selalu kami berikan yang terbaik sebagai Wujud keterlibatan kami ikut andil dalam meringankan beban yang dialami Kaum perempuan dan anak,
” Bersama Sr.Sisilia Selaku Ketua FPPA Atambua komunikasi dan kerjasama selalu kami bangun dengan penuh rasa kekelurgaan,”Karena kami TNI juga adalah bagian dari Rakyat,”Ujar Servasius selaku ketua Tim
Ketua FPPA Atambua Sr.Sisilia juga menambahkan ,bahwa Korban human trafficking di mana kita ini darurat human trafficking tahun 2019 ada 124 peti mati dikirim ke NTT ini menandakan juga bagaimana NTT sebagai darurat harus mengambil suatu sikap dan tindakan tegas untuk mengatasi hal ini,
“Selain mendampingi korban seperti kami menangani permasalahan yang berhubungan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak juga mencegah terjadinya perdagangan manusia,”
Harapan kami bahwa dengan keterlibatan TNI ambil bagian dalam proses pembuatan Gua dan taman doa ini berarti juga TNI dalam.hal ini Kodim 1605-belu sudah terlibat langsung dalam penanganan permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang ini juga merupakan sala satu proses keterlibatan TNI dengan (FPPA) Atambua,”Pungkas Sisilia
Ketua FPPA Timor Sr Sisilia mengaku sangat berterimakasih kepada anggota Kodim 1605/Belu yang sangat luar biasa.
“Terimakasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Bpk.Dandim 1605 -belu Letkol Inf.Ary Dwi Nugroho beserta jajaranya yang sudah ikut ambil bagian dan melibatkan diri dalam penanganan Peduli kepada kekerasan perempuan dan Anak di atambua,”
Juga dengan tugas pengamanan di perbatasan itu termasuk salah satu keterlibatan TNI dalam mencegah terjadinya human trafficking kekerasan terhadap perempuan dan anak,”
“Terimakasih Pak Dandim. Anggota sudah sangat membantu kami membangun Gua Patung Bunda Maria. Luar biasa, TNI tetap jaya”, begitu apresiasi Sr Sisilia.
Kegiatan tersebut melibatkan delapan (8) anggota baru Kodim 1605/Belu, yakni Serda Servasius Manek, Serda Obet Nejo, Serda Letto Dasi, Serda Komang W, Serda Arnol, Serda Iwayan, Serda Komang Adi dan Serda Dodik. (Bgr/Ananda)