Bupati Malaka.Usaha Tambak Garam Adalah Usaha Bersama .Lanjutkan Pekerjaan

Malaka NTT, libasmalaka.com – Bupati Malaka Stefanus Bria Seran melaksanakan wisata olahraga sekaligus pantau lahan tambak garam di Desa Rabasa, Kecamatan Malaka Barat dan Desa Weseben, Kecamatan Wewiku , Rabu (3/4/2019).
Bupati SBS mengatakan “usaha tambak garam adalah usaha bersama antara pemerintah, masyarakat dan investor, sesuai kesepakatan ada 1.100 hektare yang di perbolehkan untuk di kerjakan dan ada 500 hektare yang tidak di perbolehkan untuk di kerjakan
“Setelah saya lihat di tambak garam ada potensi disini dan saya minta tetap di kerjakan, saya sudah minta kepada Kepolisian dan TNI untuk menjaga pada saat bongkar pembersihan agar di kawal dengan baik, tidak boleh ada urus baik-baik dengan masyarakat karena konsep usaha tambak garam adalah usaha bersama antara Pemda, Masyarakat dan investor,” Katanya.
Iapun mengatakan usaha tambak garam adalah usaha turun temurun sesuai apa yang di katakan Gubernur NTT, selama laut itu belum kering selama matahari bersinar maka tambak garam masih terus berlanjut sampai selama-lamanya.
“Sudah itu kita akan atur supaya tambak garam ini mendapat keuntungan bersama bagi Pemda, Masyarakat dan investor, supaya tanah nenek moyang kita yang ditelantarkan yang hanya di tumbuhi belukar, hanya di tumbuhi bakurok, hanya di tumbuhi pohon duri itu kita optimalkan supaya memberikan kemakmuran untuk masyarakat hidup kita akan lebih baik apabila kekayaan kita kita olah dengan baik untuk kemakmuran masyarakat,” Ujarnya.
Stefanus Bria Seran menegaskan jika ada propokator yang datang menghasut masyarakat beritahukan kepada masyarakat agar tidak dipercaya oleh masyarakat karena menurutnya propokator tidak mendapatkan legitimasi dari rakyat dan Pemerintah untuk mengelola kekayaan alam rakyat, melalui bupati di tunjuk Pemerintah untuk mengelola kekayaan Masyarat sementara Pemda Malaka menargetkan 5000 hektare untuk lahan tambak garam
“Yang kerja terus kerja yang protes silahkan protes, kalau datang ke malaka ada nyali silahkan protes, kalau ada apa-apa pemerintah tidak akan tanggung jawab karena pemerintah sudah melarang jangan masuk ke daerah kerja, untuk lahan yang targetnya 5000 hektare untuk tambak garam maka Pemda Malaka akan menyerap 30.000 tenaga kerja belum termasuk tenaga operator peralatan berat,” Tegasnya.
Ia menambahkan pihaknya akan meminta kepada investor untuk pembuatan pabrik penjernih garam agar di bangun di sekitar tambak garam yang letaknya di Kabupaten malaka sehingga hulu hilir nya berada di sekitar Kabupaten Malaka.
“Dari 5000 hektare akan menghasilkan 500ribu metik ton dan akan menyerap tenaga 6 orang perhektare, kami juga akan meminta kepada investor untuk pembuatan pabrik pencucian atau pembersihan garam agar di buatkan juga disini” Imbuhnya. (Edi)