Ratusan Warga Malaka Sambut Martinus Siki
Malaka NTT. libasmalaka.com – Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Martinus Siki, Minggu (24/03/2019), melaksnakan kampanye terbuka di Kabupaten Malaka.
Kampanye ini berlangsung di beberapa titik berbeda. Pada siang harinya, kampanye dilakukan di Dusun Lolata Desa Umakatahan Kecamatan Malaka Tengah, sore harinya di Dusun Kunfehan Desa Sisi Kecamatan Kobalima dan pada malam harinya di Desa Numponi Kecamatan Malaka Timur.
Di Dusun Lolata, ratusan warga Sambut kehadiran Martinus Siki . Saat tiba di lokasi, Martinus dan timnya diterima secara adat dengan tarian adat. Para penarinya adalah ibu-ibu. Tampak mereka sangat gembira menerima kehadiran Martinus.
Selanjutnya, Martinus dan timnya mendapat pengalungan selendang. Mereka kemudian diarak menuju panggung kampanye yang dibuat sederhana di depan teras rumah seorang warga. Tetapi, sebelum mengambil posisi duduk, Martinus dan timnya mendapat tegur-sapa singkat berupa hase hawaka dari beberapa tua adat.
Martinus di depan massa yang hadir memperkenalkan diri sebagai anak kampung, anak desa dan anak tani. Kini, dia tinggal di Jakarta bersama istri anak. Kesehariannya, Martinus adalah seorang profesional pengacara. Sebagai pengacara, Martinus mengaku sudah membantu banyak warga NTT yang mengalami masalah. Baik yang ada di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua maupun Malaysia. Tetapi, sebagai anak kampung, anak desa, anak tani, Martinus ingin kembali ke kampung untuk mengabdi di sana.
Kini, Martinus termasuk salah satu calon anggota DPD RI Periode 2019-2024 asal Propinsi NTT. Dia adalah salah satu dari 36 calon anggota DPD asal NTT. Untuk itulah Martinus mengaku telah berkeliling NTT yang memiliki 21 kabupaten dan satu kota.
“Calon DPD itu tidak punya partai dan tidak ada dapil (daerah pemilihan, red) khusus. Dapil-nya meliputi seluruh wilayah NTT yang terdiri dari 21 kabupaten dan satu kota”, tandas Martinus.
Meskipun sudah mendatangi 22 kabupaten/kota di NTT, bapak tiga anak itu tidak mau bekerja sendiri. Dia mendatangi keluarga yang ada di 22 kabupaten/kota tadi. Bersama keluarga, mereka duduk bersama. Diskusi bersama. Rencana bersama bagaimana memenangkan pencalonannya sebagai anggota DPD.
“Saya kerja serius makanya saya datang dan bertemu dengan keluarga, saudara basodara di daratan Sumba, Flores dan Alor. Melihat pertemuan keluarga di Sumba, keluarga yang di Flores juga minta pertemuan. Bahkan, sebelum saya datang, mereka sudah pertemuan. Mereka mempunyai kerinduan untuk bertemu dengan saya”, kata Martinus.
Martinus mengungkap, untuk memenangkan pencalonannya sebagai DPD, keluarga di Flores berjanji untuk menyumbangkan 100.000 suara baginya. Di Sumba, mereka janjikan 50.000 suara. “Bagaimana suara keluarga di Timor? Sebagai anak Timor, saya minta keluarga Timor memenangkan saya dulu. Pastikan keluarga Timor memilih orang Timor, memilih calon orang Timor. Tetapi, jangan pilih sembarang orang Timor.
Pilih orang Timor yang punya peluang menang. Saya orang Timor yang berani tampil. Tampil dengan kekuatan penuh.
Dan karena saya serius kerja, tolong dukung dan pilih saya. Apabila keluarga-keluarga di daratan Timor dari Malaka sampai Amarasi bersatu, mendukung dan memilih saya, pasti kita dapat satu kursi dari empat kursi DPD yang dijatahkan kepada NTT”, tandas Martinus.
Martinus tidak menginginkan dirinya terpilih hanya dengan suara keluarga Flores, Sumba dan Alor. Tapi, keluarga NTT yang ada di seluruh wilayah NTT diminta tidak ragu-ragu untuk memilihnya menjadi anggota DPD RI Periode 2019-2024.
“Hati saya terpanggil untuk bekerja keras dan mengabdi. Tapi, saya tidak kerja sendirian. Saya harus kerja bersama-sama dengan bapak mama dan basodara semua. Mohon dukungan doanya”, katanya.
Ludo Taolin, salah satu juru kampanye yang hadir pada kesempatan itu mengajak warga Malaka untuk mendukung dan tidak ragu-ragu memilih Martinus Siki menjadi anggota DPD RI periode 2019-2024 karena orangnya baik, sederhana dan kerja serius.
Bila dalam kampanye di tempat lain atau di sini ada calon tertentu yang bilang Martinus itu orang TTU sehingga jangan pilih dia, menurut Ludo, itu orang atau calon yang tidak tahu sejarah. Sebab, TTU mempunyai hubungan adat yang kuat dengan Malaka.
“Martinus adalah orang Wehali yang tinggal di TTU. Selama ini tidak ada calon atau anggota DPD yang datang lihat kita di Malaka. Yang datang hanya balihonya”, kata Ludo.
Juru kampanye lainnya, Ambros Korbafo, dalam orasinya meminta warga Malaka untuk menggunakan hak pilihnya secara baik dalam Pemilu 17 April 2019. “One man one vote atau satu orang satu suara. Satu suara saja.
Tolong sumbangkan dan pastikan suara bapak mama dan basodara semua yang satu itu untuk Martinus Siki. Jangan yang lain-lain. Apalagi yang lain-lain yang tidak kenal persoalan-persoalan kita”, begitu Ambros menantang warga yang hadir.
Dengan gaya oratornya yang khas, Ambros memastikan kepada warga Malaka bahwa DPD itu tidak punya partai dan tidak punya Dapil khusus. “Dapil-nya meliputi seluruh wilayah NTT dengan nomor urut 43”, tandas mantan Kepala Kantor Agama Kota Kupang itu.
(Cyriakus Kiik/Timorline.com).
Ronny Abi selaku Ketua Tim Pemenangan Martinus Siki di hadapan keluarga Kecamatan Malaka Tengah yang hadir melakukan simulasi pencoblosan pada saat hari ‘H’ pemilihan.
Dengan menunjukkan Surat Suara DPD RI, dengan mengutip undang-undang, Ronny menjelaskan, untuk mengantar seorang calon anggota DPD ke Senayan, suara yang dibutuhkan 250.000-300.000 suara.
Tetapi, Ronny mengingatkan, jangan salah pilih. Baca surat suara baik-baik. Sebab, nama calon anggota DPD asal NTT ada 36 orang. Nama Martinus ada tiga orang calon.
“Pak Martinus Siki ada di Nomor Urut 43. Jadi, harus baca nama baik-baik: Mar-ti-nus-si-ki”, tandas Ronny dengan mengucapkan nama Martinus per suku kata.
Dari Lolata-Umakatahan, Martinus Siki bersama timnya melanjutkan kampanyenya di Dusun Kunfehan Desa Sisi Kecamatan Kobalima.
Gabriel Seran, salah satu tokoh masyarakat Umakatahan, sebelum Martinus datang dalam kampanye itu, informasi tentang pencalonan Martinus sudah menyebar di Dusun Lolata.
“Ini bisa dilihat dari keluarga yang hadir pada kesempatan ini. Tetapi, saya harap tidak ada Yudas Iskariot. Sebagai anak Wehali, kita pilih Pak Martinus”, tandas Gabriel.
(Cyriakus Kiik Timorline.libasmalaka).