Bendung Benenain Aliri 7000 H. Lahan Rakyat Malaka Harus Di Perhatikan pihak BWS Kupang
Bendung Benenai terletak di Boni – Desa Kakaniuk – Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka – Provinsi NTT harus dijaga dan dirawat secara rutin sebagai nadi kehidupan Masyarakat Malaka.
Setiap tahunnya Bendung Benenain melalui Petugas Daerah Irigasi (DI) Malaka memberikan penghidupan kepada rakyat Malaka dengan mengairi kurang lebih 7000 hektar lahan persawahan warga didaerah ini.
Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II kupang harus memberikan perhatian dan memastikan bahwa Bendung Benenai dapat berfungsi dan bermanfaat dengan baik untuk melayani kebutuhan air irigasi bagi petani di Malaka, melalui perawatan bendung secara baik dan teratur.
Permintaan itu disampaikan Tokoh Masyarakat Malaka, Pius Klau Muti kepada wartawan di Betun – Malaka, Kamis (21/5-2020)
Dijelaskannya, Bendung Benenain dan DI Malaka itu merupakan proyek dan sarana vital bagi kehidupan para petani di Kabupaten Malaka sehingga harus mendapatkan perhatian semua pihak terutama BWS- NT II yang memiliki otoritas untuk membangun dan memelihara fasilitas publik itu.
” Kita minta supaya setiap tahun ada pemeliharaan rutin Bendung Benenai dengan memperbaiki seil-seil yang aus dan rusak karena tergerus usia agar semua berfungsi baik dan tidak ada kebocoran alat bendung yang berpotensi sebagai sumber kebocoran air”
” Tahun lalu saya datang ke Bendung Benenai dan bertepatan saat itu BWS sementara memperbaiki pintu penguras air yang rusak karena tidak berfungsi ”
” Saya sempat lihat dan tanya ternyata sejak Bendung Benenai dibangun tidak ada pemeliharaan Bendung dan baru dilakukan perbaikan pada pintu penguras air yang rusak
” Saya lihat juga banyak sail yang aus sehingga harus diganti agar tidak terjadi kebocoran air di Bendung karena bisa berdampak pada menurunnya pasokan air ke sawah masyarakat”
” Saya lihat sistim pengoperasian Bendung Benenai menggunakan elekrik termasuk untuk menaikkan dan menurunkan pintu air sehingga BWST harus bisa pastikan ketersediaan BBM untuk bisa mengoperasikan mesin itu agar bisa beroperasi dengan lancar setiap tahun”
” Kita juga meminta BWS melakukan pengerukan sedimen didepan badan bendung agar banyak menyimpan air dan mudah masuk ke pintu masuk air supaya dialirkan ke rakyat.”
” Kondisi terkini, sedimentasi banjir didepan badan bendung sudah rata sehingga tidak menyimpan air. Saat air datang langsung mengalir ke kali diluar badan bendung menuju laut”
Petugas Pengawas Bendung Benenai yang mengoperasikan alat di Bendung Benenai, Thomas Klau
ketika dikonformasi wartawan di lokasi Bendung Benenai di Boni -Kakaniuk – Malaka, Kamis (21/5-2020)
membenarkan tahun lalu ada kerusakan pintu penguras air di bendung tetapi sudah diperbaiki BWS – NT II.
” Tahun lalu memang ada kerusakan pada satu pintu penguras air di Bendung tetapi sudah diperbaiki Balai”
” Soal ketersediaan air irigasi pada MT 1 bisa mendapatkan pelayanan dengan baik karena ketersediaan air yang melimpah. Pada MT 2 debit air berkurang sehingga pasokan air ke DI Malaka berkurang”
” Sebagai petugas pembuka pintu air di Bendung Benenai Boni pengoperasiannya dengan sistim elektrik sehingga ketergantungan dengan BBM sangat tinggi.
Kita minta perhatian pemerintah karena untuk pengoperasian pintu di Bendung BBM harus minta dari BWS sehingga terkadang mengalami keterlambatan pengoperasian”
” Terkait penggerukan sedimen didepan badan Bendung harus ada laporan dan permintaan tertulis dari Pemerintah Daerah ke BWS – NT II agar bisa ditindaklanjuti.
Pengerukan sedimen didepan badan Embung itu penting sebagai cadangan penyimpanan air sehingga tidak mengalir bebas ke laut”
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malaka, Gabriel Seran kepada wartawan di Besikama, Kamis (21/5-2020) mengatakan pihaknya sementara berkoordinasi dengan BWS – NT II terkait rencana pengerukan dimaksud.
” Yang mau kita koordinasikan ada beberapa hal. Pertama, untuk pengerukan material banjir didepan bendung supaya tidak terjadi pendangkalan sehingga air bisa tertampung sebelum dipasok masuk ke pintu air DI Malaka. Kondisi saat ini sedimen dan lumpur banjir sudah hampir sama dengan bendung sehingga air yang datang langsung mengalir keluar badan bendung menuju laut. Kedua, Kita akan koordinasikan juga agar BWS bisa mengerjakan penguatan tebing agar tidak longsor serta pengerjaan tanggul untuk lindungi rakyat dari terjangan banjir bandang Benenai. Ketiga, normalisasi kali Benenai untuk mengarahkan alur air agar tidak merusak tanggul dan penguatan tebing yang dibangun”
” Tahapannya kita koordinasikan dulu dan bila membutuhkan surat tertulis dan pernyataan pemerintah maka Bupati segera menandatangani surat itu untuk ditindaklanjuti BWS (ananda)