Malaka-Dinas TPHK Kabupaten Malaka setiap tahun tetap membuat kebun contoh sebagai sarana belajar petani dan kelompok tani.

Malaka.libasmalaka.com-Selain petani diajarkan bagaimana memanfaatkan mesin penanam jagung dengan pola tanam double track juga diajarkan bagaimana memanen jagung menggunakan mesin panen jagung.

Kepala Dinas TPHK, Yustinus Nahak mengatakan hal itu kepada wartawan saat panen jagung menggunakan mesin panen di Kebun percontohan jagung THL-TBPP di Weleun-Bakiruk – Kecamatan Malaka Tengah, Selasa (14/5-2019).

Dikatakannya, Penanaman dan panen jagung menggunakan alat mesin pertanian modern merupakan hal yang masih baru bagi petani di Kabupaten Malaka sehingga harus diperkenalkan kepada petani melalui kelompok tani sehingga bisa familiar di kalangan petani.

“Tahun lalu Bapak Bupati sendiri yang melakukan panen dengan mesin panen dan tahun ini petugas kita yang melakukan pemanenan dihadiri petani dan kelompok tani agar familiar dengan alat panen yang dimiliki”

“Kita tetap melakukan pelatihan bagi petugas dan petani kita agar dapat memanfaatkan alat tanam dan alat panen itu sehingga kedepannya pemanfaatan teknologi ini semakin diperluas”

Koordinator PPL Kebun Demplot THL-TBPP, Antonius Seran Nahak secara terpisah kepada wartawan mengatakan sangat senang bisa membuat demplot penanaman jagung sebagai sarana belajar petani dan kelompok tani.

“Petani kita di desa lebih suka melihat contoh yang dibuat PPL sehingga mereka bisa mencontohi apa yang dikerjakan untuk ditiru”

“Tahun ini dalam MT 1 kita 14 PPL dari 14 desa membuat percontohan penanaman jagung pada lahan seluas 1,5 hektar dengan menggunakan teknologi penanaman double track seperti rekomendasi tim pakar RPM yang dipusatkan di Bakiruk dengan menghadirkan petani dan kelompok tani saat penanaman dan pemanenan”

“Dalam MT2 tahun ini kita buat lagi demplot penanaman jagung dengan alat pertanian modern dengan menghadirkan petani dan kelompok tani agar mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman terutama terkait pemanfaatan alat tanam jagung dengan sistim penanaman double track”

“Hasil penanaman jagung dengan pola tanam double track ternyata hasilnya sangat bagus dibandingkan pola penanaman tradisional selama ini”

” Hasil panen jagung demplot hari ini yang menggunakan teknologi penanaman double track ternyata hasil ubinannya 6,5 ton/ha. Sementara yang menggunakan pola tanam tradisional hasilnya berkisar 3-3,5 ton/ha sehingga pola tanam double track harus terus disosialisasikan kepada masyarakat”

Petani Desa Bakiruk -Kecamatan Malaka Tengah, Petrus Tae disela kegiatan panen itu mengatakan sangat senang dengan Program RPM yang dicanangkan Bupati SBS bagi rakyat Malaka.

“Bapak Bupati walau baru memimpin empat tahun namun banyak program pemerintah yang langsung menjawab persoalan dan kebutuhan rakyat seperti program RPM dengan harapan program seperti ini tetap dilanjutkan dan diperluas karena sangat bertautan dengan kebutuhan dasar rakyat agar rakyat berkelimpahan makanan”

“Saya sangat kagum dengan penggunaan mesin panen jagung yang bisa langsung mendapatkan hasil panen untuk dibawa ke rumah. Bila dikembangkan dan diperluas akan sangat membantu petani”

Petani dari Lotas – Kecamatan Rinhat, Yakobus Tisel kepada wartawan mengatakan senang sekali dengan program RPM karena bisa mensejahterakan petani.

“Ini program yang hebat dan intinya rakyat harus kerja, tanam dan rawat supaya dapat hasil melimpah”

“Sebagai rakyat di desa kita senang karena melalui program RPM bisa berkelimpahan makanan seperti ini asal kita mau kerja”

“Terima kasih kepada Bapak Bupati SBS yang sudah memperhatikan rakyatnya melalui program RPM dengan harapan program seperti ini tetap ditingkatkan dan diperluas karena sangat membantu rakyat”(Ananda)

About Post Author