Yohanes Lau. Pengerjaan Bantuan Rumah, Rampung Dalam Waktu Dekat

Camat Wewiku Yohanes Lau,
Sekaligus Penjabat Kepala Desa Hali Basar, Terus berupaya menyelesaikan pekerjaan bantuan rumah kepada masyarakat Desa Hali basar, Kecamatan Wewiku. Hal ini di ungkapkan Yohanes Lau saat dikonfirmasi. Selasa, 26/2/2019.
Yohanes lau mengatakan, dirinya dalam pekerjaan rumah untuk tahap kedua dan ketiga sebanyak 27 rumah, sekarang sementara dikerjakan dan akan di selesaikan dalam Waktu dekat, sedangkan pada tahap pertama pekerjaan bantuan rumah tersebut itu masih pada mantan Kepala Desa Marselinus Bere Klau. Ujarnya
Ia menjelaskan, dari total keseluruhan sebanyak 38 bantuan rumah kepada masyarakat namun pada tahapan pertama 11 rumah masih dalam masa jabatan mantan desa sedangkan dirinya pada tahap kedua dan ketiga itu terdapat 27 rumah. Pintanya
Ia menuturkan, dari 38 rumah ini dirinya tidak menerima dari awal, karena yang merancang kaitanya dengan 38 bua rumah ini, adalah mantan kepala desa Hali Basar Marselinus Bere Klau, bukan dirinya karena ia menjabat baru pada tangal 13 juli 2018.
” Saya sebagai Penjabat Kepala Desa hali basar, saya tidak perna mengeluarkan stetmen untuk menghentikan pekerjaan 38 buah rumah kepada masyarakat Halibasar” tuturnya
Kaitanya dengan pembagunan 38 buah rumah untuk masyarakat Hali Basar ini, Lanjutnya ia tidak menerima total 38 buah rumah, jadi tahap pertama sebanyak 20 persen itu adalah dari mantan kepala Desa, yang wajib menggunakan dana 20 persen itu untuk mengadakan 11 rumah, sehingga dirinya tidak menerima 38 buah rumah akan tetapi sudah dibagi dua, yaitu, dari Mantan Kepala Desa dan Penjabat Kepala Desa.
Ia menambahkan, bahwa perlu saling koordinasi bagaimana proses pekerjaan 38 buah rumah ini seperti apa, jagan sampai salah kaprah menyikapi persoalan ini, agar sama-sama puas, jangan sampai hanya mendiamkan dan membuang isu yang tidak benar kepada masyarakat.
” Saya Secara pribadi untuk berbuat segalah sesuatu kepada masyarakat, saya tidak mengeluh saya akan menyelesaikannya denga penuh tanggung jawab”
Menurutnya, staf saya dan TPK di lapangan bahwa rumah yang ditangani oleh mantan kepala desa itu belum delesaikan dikerjakan kurang lebih baru 50 persen, sedangkan untuk tahap kedua dan ketiga sekarang sementara dikerjakan dan ditargetkan dalam waktu dekat akan rampung .
Ia menambahkan, bahwa dalam penyerahan tugas penjabat, mantan kepala Desa masih meninggalkan utang Sebanyak 15 juta dengan kwitansi yang lengkap dan harus dibayar ditoko.
“Malah pada saat saya menerima tugas sebagai penjabat kepala Desa Hali Basar, mantan Kepala Desa meberikan kwitansi kepada saya untuk membayar utang di Toko sebanyak 15 juta”
Dirinya berharap kepada masyarakat Desa Hali Basar penerima rumah bantuan, baik dari Mantan Kepala Desa sebanyak 11 rumah dan penjabat sebanyak 27 rumah itu, saya berharap masyarakat jangan berkecil hati pasti semuanya akan diselesaikan, selain tidak boleh terprovokasi dari pihak ketiga kerena itu akan mengadu domba kita, harap tenang saya akan menyelesaikan dengan penuh rasa tanggung jawab,
“Masyarakat Tidak boleh berkecil hati dan tidak boleh terprovokasi dari pihak ketiga kerena itu akan mengadu domba kita, harap tenang saya akan menyelesaikan dengan penuh rasa tanggung jawab, karena saya sebagai penjabat kepala desa akan berupaya akan menyelasikan secara 100 persen kepada masyarakat hali basar”
Sementara itu, terpisah Bendehara Desa Hali Basar Marselus Nahak ketika dikonfirmasi mengatakan, pencarian pertama Dana Desa itu pada masa jabatan mantan Desa Marselinus Bere Klau itu untuk belanja modal yaitu, pasir, semen dan batako, itu untuk tahap pertama, sedangkan untuk penjabat hanya tahap dua dan tahap ketiga.
Ia menjelaskan, terjadinya perberhenrtian sementara oleh karena dasarnya itu dari mantan Desa Marselinus Bere Klau, sebab ia turunkan bahan tidak sesuai dengan RAB.
“Pa mantan turunkan bahan Kepada masyarakat tidak sesuai dengan RAB”
Lanjutnya, untuk tahap dua dan tiga sementara kegiatan berjalan, sesuai tahap dua dan tiga itu, karena Bapak penjabat kerja sesuai dengan RAB.
Ia menambahkan, Pekerjaan rumah yang masih sementara dikerjakan sedikit kendala dan makan waktu itu ada beberapa rumah saja karena itu bukan rehap namun dirubah total atau di bangun baru siap pake, sehingga perlu memakan waktu dan harus ada penambahan swadaya karena bangun dari fondasi Karena dalam RABnya tidak ada kosen, sehingga beberapa rumah belum selesai, karena kusennya belum ada, sementara Rumah yang lain itu hanya cuma penambahan batako saja.
“Dalam pekerjaan berumah bantuan tersebut yang digunakan swakelola bukan Suplayer, Suplayer nitu hanya untuk oengadaan bahan saja” tutupnya (edys/Juned)