19 April 2024

SBS. Jika Kita Ingin Daerah Kita Maju Dan Berkualitas, Kita Harus Mengurus Keluar Berencana Dengan Baik.

Spread the love

Malaka.libasmalaka.com- Kamis (5/12/19) Kegiatan “Sosialisasi, Advokasi dan KIE Program KKBPK” merupakan kegiatan strategis karena selain untuk menyasar masyarakat, juga untuk mengadvokasi pemangku kepentingan dan penentu kebijakan semua tingkatan wilayah, terutama di kabupaten dan kota.kegiatan ini dilaksanakan pada hari rabu kemarin ( 4/12/2019) di aula Gedung Glori Hall Betun Kabupaten Malaka

Penguatan progaram Keluarga Berencana (KB)
Kedepan terkait dokumen yang masih kurang  kita akan benahi,  sehinga dokumen dan grand desain tentang pembagunan keluarga dan keluarga sejaterah di didaerah ini bisa majuh, tentu akan di bantu oleh tim ahli prof. Beny Benu, Demikian disampaikan Bupati Malaka Stefanus Bria Seran (SBS)  dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut.

Lanjut Bupati SBS “Jika kita ingin daerah kita maju dan berkualitas, kita harus mengurus keluarga berencana ini dengan baik semua harus ada peran aktif Para camat dan kepala desa serta semua pemimpin yang ada”

Menurutnya, Bupati SBS program
Keluarga berencana ini bukan  membatasi orang untuk memiliki anak banyak  tetapi diatur agar anak dilahirkan itu berkualitas, tumbuh dengan bagus, diberi invenstasi yang bagus sehingga ia berguna untuk dirinya, berguna untuk keluarga dan untuk bangsa dan negara,

Untuk program KB  ini, jelas Bupati SBS, kita tidak melarang supaya orang memiliki anak, kita tidak membatasi tetapi di atur supaya anak yang dilahirlan berkualitas dimana, anak berkualitas dalam segala aspek, sehingga  setiap tidak setiap tahun ibu melahirkan, sehinga ini tugasnya dari program KB dan semua pemangku kebijakan agar harus memberikan pemahaman,  Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).

Bupati SBS berharap agar
Camat dan kepala Desa untuk mendiskusikan  dengan kepala perwakilan dan direktur, bagaimana metode yang paling bagus untuk diterapkan didaerah Malaka, sebab jika  jumlah penduduk bertambah cepat dan tidak sebanding dengan fasilitas umum yang kita sediakan maka kemiskinan kita tidak bisa atasi. Ujarnya

Kepala perwakikan BKKN propinsi NTT Marianus Mau Kuru,  Kepada media ini mengatakan, bahwa Program BKKN ini diberikan mandat untuk program kependudukan,Keluarga berencana dan pembagunan keluarga, sehinga Untuk membagun program ini itu tidak mudah, dimana satu program kerja yang harus dikerjakan semua pihak, bukan hanya  BKKBN saja melainkan  harus semua pihak mulai dari tingkat paling atas sampai di tingkat paling bawa. Paparnya

Ia mengaku, tujuan kegaiatan ini dimana kita meberikan pemahaman tetang materi Advokasi dan KIE Program KKBPN bagi Pemangku Kebijakan di Kabupaten Malaka, kepada para camat dan desa supaya tindak lanjut dari raker akbar semua pipinan daerah belum lama ini dikupang yang dipimpin langsung oleh Gubernur tersebut. Untuk itu  maka kami menerjamakan untuk menindaklanjuti program ini supaya program ini harus di bangun mulai dari desa dan camat karena kepala mereka memahami lebih  dekat keluarga-keluarga itu adalah sedangkan pada tingkatan kabupaten,  propinsi dan pusat itu pada tatanan kebijakan tapi eksekutonya itu paa desa dan camat.

Lanjutnya,  supaya mereka menjadi eksekutor yang baik itu di masyarakat sehingga kita memberikan pemahaman dulunkepada mereka.

Selain itu juga, maksud dari kegaiatan ini juga untuk menyamakan pemahaman dan presesepsi terkait program kependudukan keluarga berencana dan pembagunan keluarga kita harus memiliki satu pandangan yang sama, kemudian usai dari kegiatan ini mereka harus menindaklanjuti  program ini di masyarakat, serta kepala desa dan camat  harus menjadi corong untuk menyampaikan kepada masyarakat di desa dan menjadi gerakan milik desa, dengan filosofinya harus dibangun mulai dari keluarga, dengan selogan  dari, oleh keluarga dan untuk keluarga.

” Jika kita tidak mulai dari keluarga maka kita tidak akan bisa, sebab indonesia merdeka sudah 74 tahun tapi masih banyak keluarga yang belum sejaterah karena titip fokus pemganunan kita tidak mulai dari keluarga, sehinga sekarang program KKBPN mengajak semua untuk keluarga menjadi titik sentral pemganunan”.

Ia mengaku di NTT program ini sudah dijalankan sejak tahun 79, dan sampai tahun 2019 tapi hari ini masih banyak keluarga belum memiliki pengetahuan yang cukup, karena  masih banyak yang memiliki pandangan yang berbeda dari progam ini, sehingga tugas KKBPN harus terus mengkompayekan program ini dari waktu ke waktu bersama seluruh mitra dengan melibatkan camat dan kepala desa dan mitra lain tenaga -tenaga kompoten di bidang ini.

“Semua haru bergerak dari dalam keluarga, dimana
seluruh kumpulunan keluarga yang maju, sehingga kumpulannya menjadi desa yang maju, kecamcamatan kabulaten maju, propinsi dan Indonesia maju, tentun harus mulai dari keluarga sehingga keluarga harus memiliki rencana yang kompoherensi dari semua aspek pembagunan, baik itu dari pendidikan, ekonomi kekuarga dan kesehatan, serta tidak ada kematian ibu dan anak, tidak bole ada gizi  buruk pada anak ini kita bagun secara bersamaan”

Menurut, program KB ini agar seorang ibu   bisa memiliki waktu yang cukup untuk anak, melihat tumbu kembangan anak sehingga anak tidak kekurangan asupan gizi dan mengalami Stunting.

“Keluaaga berenacana ini bukan untuk membatasi anak tetapi untuk mengatur jarak antara kelahiran anak dan melalui Program
Generasi Berencana (GENRE) kita menjaga agar bisa melahirkan anak yang berkualitas”

Ia menambahkan,
Untuk di malaka sendiri peserta KBnya belum terlalu banyak, namun  gizi buruk dan Stunting, kematian ibu hamil dan anak juga masih serta keluarga miskin, juga kemudian anak-anak remaja yang sudah mehairkan dusebabkan pergaulan bebas.

Dirinya berharap camat dan desa sesuai intruksi gubernur untuk mereka terus kampayekan kepada masyarat serta dana serta
Desa  bisa mengakokasikan Dana Desa untuk memdukung progam ini.

Dirinya mengajak masyarakat untuk  menerima program KB sebagai kebutuhan kesehatan keluarga, dan untuk anak-anak remaja harus melaksanakan 5 tahapan remaja, harus sekolah setingginya, setelah sekolah bekerja, baru merencanakan menikan, dan hindarimpergaulan bebas.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Malaka, Josefina Bete Manek mengatakan
Program keluarga berencana lagi tren difokuskan Sehingga jika ingin membagun keluarga sejahtera baru malai dari dalam , keluarg itu sendiri.

Harapannya kepada camat dan camat supaya bisa menindaklanjuti apa menjadi sudah menjadi program di Kabupaten Malaka, walaupun program ini masih dianggap baru tetapi harus yakin dengan adanya dukungan dari pusat dan propinsi sehingg di daerah secara berkesiyambungan dengan pemangku kepentingan dalam hal ini para camat dan Kela Desa .

“Orang ahli sulit untuk didatangkan sehingga saya berharap para peserta bisa fokus pada materi yang dibawakan”

Ia juga berterimakasih kepada Pemateri Bapak Beni Benu yang sudah meluangkan waktunya juga kepada Bapak Bupati Malaka atas bantuannya untuk mendatangan pemateri seorang ahli, yang juga sebagi sebagi sahabat dari Bupati, juga kepada Dinas BKKPN Propinsi NTT”(Ananda Budiman)

About Post Author